Silinder membuat sesuatu bergerak. Ada silinder hidrolik dan silinder pneumatik. Kedua silinder ini berbeda dalam mode produksi geraknya. Silinder hidrolik menggunakan oli dari pompa untuk bergerak, sedangkan silinder pneumatik menggunakan udara dari kompresi untuk memberikan tekanan pada piston sehingga menghasilkan gerakan. Perbedaan utama antara silinder hidrolik dan pneumatik adalah jumlah gaya yang dapat dihasilkannya. Silinder hidrolik menghasilkan gaya beberapa kali lebih besar dibandingkan silinder pneumatik sehingga cocok untuk berbagai operasi tugas berat. Kedua, silinder pneumatik bergerak lebih cepat dibandingkan silinder hidrolik. Hal ini terjadi karena kompresibilitas dan dekompresibilitas udara lebih cepat dibandingkan cairan. Kapan menggunakan kedua silinder tergantung pada gaya dan kecepatan. Jika diperlukan tenaga yang lebih besar, lebih baik menggunakan silinder hidrolik, tetapi jika diperlukan kecepatan lebih, gunakan silinder pneumatik. Beberapa penerapan kedua silinder tersebut adalah; silinder hidrolik digunakan untuk mengendalikan mesin berat seperti peralatan konstruksi dan silinder pneumatik mengoperasikan mesin halus seperti mesin pengemas. Kesimpulannya, silinder hidrolik terkenal dengan kekuatan dan akurasinya, sedangkan silinder pneumatik terkenal dengan tenaga dan kecepatannya. Seseorang harus mempertimbangkan kekuatan, kecepatan dan ketepatan apa yang akan mereka gunakan.